Masa-masa SMP yang tak terlupakan, dimana saya belajar berbagi, menyayangi, mencintai, bahkan berkeluarga. itu semua hal yang menjadikanku seperti saat ini. dari mulai ngumpul hampir disepanjang waktu. mungkin terdengar cukup berlebihan, tapi jujur pada saat smp Dewi memang sudah terbiasa tidak dirumah. :D jangan berpikiran negatif ya, biasanya kita tuh kerja tugas bareng sepulang sekolah walaupun tugasnya itu tugas individu, les bareng, ngerjain orang bareng, ke warnet bareng (jaman banget dulunya), sampai hampir tiap pekan jalan bareng. oh iya, tempat jalan yang paling sering tuh di akkarena. entah mengapa tak pernah bosan rasanya. nonton film terbaru, cerita terbaru raditya dika, pokoknya banyak hal yang bisa diceritakan sampai lupa waktu. walaupun biasanya butuh perjuangan buat sampai ditempat nongkrong yang diinginkan, walaupun biasanya kita tidak memikirkan caranya pulang bagaimana, walaupun tak pernah memikirkan isi dompet, asalkan bersama ya tetap aja senang. hehe...
Kalau diatas itu foto pas kita ikut lomba 'foto sahabat' yang diadakan oleh KFC Ratulangi menjelang 14 Februari 2009. salah satu tempat yang sering kita kunjungi, sampai kenal sama pegawai-pegawainya.. hoho
waktu itu lagi trend-trendnya orang-orang pada ngumpul di KDS.. maklum anak kejebak gaul hahaha
capek ngetiknya jadi CUKUP sekian cerita singkat masa-masa SMP Dewi, masa masih ababil hmmm -___-
Entri Populer
-
Tugas Refleksi 30 Oktober 2012 Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu adalah Ujian Tengah Semester. Tidak banyak hal yang kami lak...
-
Lanjut dari cerita sebelumnya. Oh iya, di OSIS 17 itu ada 10 bidang yang masing-masing punya program kerja yang padat. Aku sendiri sebagai k...
-
Tugas Refleksi 16 Oktober 2012 Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu adalah kuis mengenai aliran-aliran psikologi. Saya kaget saa...
Selasa, 31 Januari 2012
Cinta Ibu Menentukan Watak Anak
Kompas.com - Di usia
balita, bukan hanya kebutuhan gizi saja yang wajib menjadi perhatian
para orangtua. Inilah saat yang paling tepat menanamkan rasa cinta dan
kasih sayang karena dampaknya akan terus terbawa hingga dewasa.
Meski bayi belum dapat membalas ucapan ayah ibunya, ia dapat
menangkap rasa cinta yang disampaikan melalui tatapan, usapan, dan
pelukan. Dan, ekspresi cinta yang ditangkapnya akan menjadi modal
baginya untuk mengembangkan kekuatan emosional yang kelak membantunya
mengatasi stres.http://www.ilmupsikologi.com/?cat=3
Jumat, 27 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)