Entri Populer

Kamis, 01 November 2012

Refleksi Psikologi Umum I #7


Tugas Refleksi 30 Oktober 2012
Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu adalah Ujian Tengah Semester. Tidak banyak hal yang kami lakukan selain berusaha menjawab selembar soal yang diberikan. Bu Umniyah masuk sekitar pukur 10.30 karena mempunyai suatu urusan, waktu pengerjaan yang diberikan kurang lebih 100 menit. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 5 nomor menyangkut hal-hal yang kami pelajari selama setengah semester ini. Tidak ada soal yang menyimpang dari apa yang diajarkan. Semuanya merupakan hal yang telah dijelaskan oleh Bu Umniyah sebelumnya. Kami diberikan masing-masing 1 lembar untuk lembaran jawaban terlebih dahulu. Soalnya tidak jauh-jauh dari refleksi mengenai apa sih ilmu yang sudah kita dapat selama ini, apakah kita sendiri memahami mengenai hal-hal seperti pembelajar mandiri, sejarah berdirinya psikologi sebagai ilmu yang mandiri, aliran-aliran yang ada dalam psikologi, serta apa cabang-cabang psikologi yang telah kita ketahui selama ini.
Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal-soal tersebut cukup lama, walaupun sudah ada beberapa mahasiswa yang selesai sebelum waktu yang diberikan berakhir. Saya sendiri menjawab sesuai dengan apa yang saya ketahui sejauh ini menggunakan kata-kata sendiri, apa yang terlintas dalam pikiran saya setelah membaca soal satu per satu. Yang sulit adalah mencari kata-kata yang tepat untuk menyampaikan maksud pemikiran kita ke dalam lembar jawaban tersebut. Nomor yang paling sedikit jawabannya ada di pikiran saya yaitu nomor terakhir yang menyangkut cabang-cabang psikologi. Pada nomor tersebut, saya berusaha menganalisa sedikit hal yang saya ketahui, walaupun mungkin terkesan ‘mengarang’. Karena memang saya belum berpikiran sampai kesana dan belum mencari tahu secara detail mengenai cabang-cabang yang saya tuliskan. Saya menuliskan cabang-cabang psikologi itu antara lain psikologi industri dan organisasi, psikologi kepribadian, psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan psikologi klinis.
Alhamdulillah, waktu 100 menit yang diberikan dengan jumlah soal 5 nomor dapat saya selesaikan. Dan saya merasa cukup puas, walaupun tidak puas-puas amat. Karena beberapa nomor memang telah saya pikirkan sebelumnya akan keluar pada ujian tersebut. Semoga hasilnya juga tidak mengecewakan.
SEKIAN. TERIMA KASIH.

Refleksi Psikologi Umum I #6


Tugas Refleksi 23 Oktober 2012
Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu adalah mengulas pembahasan-pembahasan yang lalu, menanyakan hal yang kurang jelas mengenai pelajaran psikologi umum selama ini. Kebanyakan bertanya mengenai perbedaan masing-masing aliran, mengenai sejarah psikologi yang sangat panjang, dan ada juga pertanyaan mengenai aliran humanistik dan aliran kognitif. Aliran humanistik adalah salah satu aliran modern yang ada saat ini yang menganggap bahwa semua manusia mempunyai potensi, manusia bebas untuk menentukan pilihannya. Hal lain yang dapat saya tangkap bahwa aliran ini mengambil persepsi utuh mengenai diri manusia. Sedangkan aliran kognitif juga merupakan salah satu aliran modern yang ada saat ini yang menganggap sesuatu ada karena pemikiran manusia. Seseorang mengalami gangguan karena cara seseorang berpikir atau memandang sesuatu. Seperti gangguan phobia pada sesuatu, hal tersebut terjadi karena pemikirannya sendiri mengenai hal yang penderita phobia tersebut takutkan. Pertanyaan yang muncul saat itu juga mengenai perbedaan aliran kognitif dan aliran psikoanalisa. Dari penjelasan yang didapatkan, saya dapat menangkap bahwa aliran kognitif mengacu pada yang dipikirkan saat ini, sedangkan aliran psikoanalisa menggali lebih jauh dari masa lalu.
Pertanyaan yang lain ialah mengenai sejarah psikologi sejarah singkat. Sejarah psikologi itu sendiri diawali sejak Wundt mendirikan sebuah Laboratorium Psikologi pada abad ke-19. Hal tersebut mempelopori psikologi berdiri sebagai ilmu yang mandiri, bukan lagi cabang dari ilmu filsafat. Makanya, dalam mempelajari sejarah psikologi, kita akan mendapatkan banyak hal tentang filsafat. Berdasarkan sejarah Eropa, Psikologi dimulai pada Zaman Yunani Kuno kemudian lahir Kekaisaran Romawi hingga abad pertengahan kemudian muncul Zaman Renaisans dan Pasca Renaisans kemudian berlanjut pada akhir abad ke-19. Pada abad ke-20 muncullah aliran-aliran Functionalism, Behaviorism, Psikoanalisa, serta diikuti aliran-aliran modern lainnya.
Pada pertemuan saat itu juga, Bu Umniyah memberitahukan bahwa pekan depan kami akan menjalani UTS untuk mata kuliah psikologi umum I. Dimana, kami harus lulus mata kuliah ini sebagai syarat mengambil mata kuliah psikologi umum II, psikologi perkembangan I, dan psikologi kepribadian. Tentu saja hal ini merupakan tantangan sendiri bagi kami mahasiswa psikologi untuk berusaha lulus mata kuliah ini.
Pertemuan saat itu juga berguna untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari selama ini sehingga memudahkan kita menjawab soal-soal UTS nantinya. Harapannya semoga soalyang diberikan tidak rumit untuk dipahami dan gampang untuk dijawab serta sesuai dengan hasil belajar selama ini.
SEKIAN, TERIMA KASIH.

Refleksi Psikologi Umum I #5


Tugas Refleksi 16 Oktober 2012
Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu adalah kuis mengenai aliran-aliran psikologi. Saya kaget saat Bu Umniyah mengatakan kalau hari itu ada kuis, saya tidak ada persiapan saa sekali. Saya hanya mengandalkan nalar saya untuk berkata-kata pada lembar jawaban. Saya menuliskan apa yang saya ketahui. Tidak hanya ada kuis individu, tapi juga ada kuis kelompok. Saya rasa konsep yang satu ini menyenangkan. Kuis saat itu adalah mengenai pengetahuan Anda mengenai aliran-aliran piskologi, baik itu strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme, psikoanalisa, dan gestalt. Pada kuis ini kami diarahkan untuk mengoper kertas dari belakang ke depan dan mengisi kertas tersebut sesuai dengan aliran yang disebutkan oleh Bu Umniyah. Saya adalah orang yang paling belakang sehingga saya yang menuliskan jawaban pertama. Jawaban saya itu selalu tokoh-tokoh yang mempelopori tiap-tiap aliran, seperti Wilhelm Wundt untuk strukturalisme, William James dan John Dewey untuk fungsionalisme, J.B. Watson untuk behaviorisme, Sigmund Freud dan Titchener untuk psikoanalisa, dan Max Weitheimer untuk Gestalt (keseluruhan). Setelah dikalkulasikan, ternyata yang menjadi juara itu kelompok 5. Mereka mengumpulkan poin terbanyak pada kuis kelompok tersebut. Walaupun tidak menang, akan tetapi kelompok saya telah melakukan yang tebaik. Pada hari itu Bu Umniyah menjelaskan mengenai jawaban dari kuis kelompok tersebut, setelah mengambil kertas jawaban dan mengecek satu per satu dengan transparansi.
Saya sendiri suka dengan konsep kuis kelompok Bu Umniyah karena dapat melatih kita untuk tidak bersifat egois. Apalagi dengan waktu yang terbilang cukup singkat. Hal-hal yang diketahui tidak maksimal dengan apa yang kita tuliskan pada lembaran jawaban tersebut.
Insight yang saya dapatkan ialah bahwa untuk mencapai suatu kemenangan, kita butuh kolaborasi antar kelompok. Ternyata kuis dadakan itu membuat kata-kata yang dituliskan agak sedikit susah dimengerti, karena berbelit-belit.
Pekan depan Bu Umniyah akan membawakan materi baru mengenai dunia psikologi, namun saya sendiri belum begitu tau mengenai materi tersebut.
SEKIAN, TERIMA KASIH.

Refleksi Psikologi Umum I #4


Tugas Refleksi 9 Oktober 2012
Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu lebih kepada pengajaran mengenai perbandingan aliran-aliran psikologi. Pembelajarannya tidak lebih menyenangkan dari pertemuan sebelumnya. Namun, pengetahuan yang didapatkan lebih banyak dibandingkan pertemuan sebelumnya. Awalnya, memang saya sedikit bingung dengan aliran-aliran psikologi yang ada, terutama aliran gestalt. Karena literatur yang saya dapatkan kebanyakan berbahasa inggris dan kata-kata yang digunakan juga sulit dipahami. Berkat dari persentasi 2 teman kita yang menurut saya cukup jelas, saya jadi tahu sedikit demi sedikit. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan oleh Bu Umniyah yang memberi banyak contoh sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Pembelajaran berjalan cukup aktif menurut saya, banyak timbul rasa penasaran yang mungkin belum saatnya untuk dipelajari. Itulah manusia dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Kalau saya sendiri kurang aktif pada saat pembelajaran hari itu, karena kita memang baru mempelajari pengantarnya belum kepada hal-hal yang lebih menarik lagi nantinya. Dan saya cukup menarik mendengar pembelajaran yang akan dipelajari kedepannya. Sekian.

Refleksi Psikologi Umum I #3


Tugas Refleksi 2 Oktober 2012
Pembelajaran psikologi umum pada waktu itu sangat menyenangkan. Pada saat Bu Umniyah menginstruksikan kami untuk membuat sebuah poster, dalam hal ini saya berada di kelompok ‘PSIKOANALISA’, saya langsung senyum senang. Sepertinya akan seru, itu yang saya pikirkan waktu mendengar tugas itu. Karena saya senang dengan hal-hal yang berbau ‘menghias’. Yang kelompok saya lakukan pertama itu adalah mendiskusikan konsep yang ingin ditulis, situasinya sangat membaur satu sama lain. Setelah konsep jadi, 2 orang teman saya pergi membeli bahan buat kreasi poster kami. Yang mengagetkan pas Bu Umniyah bilang waktunya tinggal 20 menit padahal teman sayayang beli bahan ini belum kembali. Waduh, kaget. Terus salah seorang menelepon mereka.
Menunggu teman yang pergi tadi, saya dan teman-teman yang tinggal memikirkan kira-kira sebentar kita menulisnya dengan gaya font begini, begitu, dan banyak hal yang terpikirkan. Setelah teman yang pergi tadi sudah kembali, kami mulai mengerjakannya dengan santai. Tapi, ketika Bu Umniyah bilang waktunya tinggal 10 menit nah, disitu saya dan teman-teman yang lain kaget. Hal-hal yang kami pikirkan mengenai font yang ini itu, model judulnya gimana semuanya buyar saking paniknya. Jadi, kami tidak lagi memerhatikan pikiran-pikiran itu, apa adanya saja. Tapi, kalau secara keseluruhan saya puas dengan hasil kerja kelompok kami yang mungkin berlangsung kurang lebih 1 jam.
Setelah selesai mengerjakan poster, masing-masing dari kami dibagi lagi untuk memamerkan hasil karya kami ke masing-masing perwakilan tiap kelompok. Disitu lagi-lagi saya kaget, karena ada beberapa hal yang sebenarnya saya tidak tahu mengenai apa yang dituliskan diposter. Tapi, beruntung saya tidak sendiri dalam memamerkannya, karena saya berduet dengan salah seorang dari kelompok saya. Jadi, tidak sendiri menjelaskannya.
Hal yang dapat saya ambil dari proses belajar waktu itu yang pertama tentu saja sangat menambah keakraban antar teman yang lain. Kedua, waktu itu suasana belajarnya sangat saya suka karena menurut saya belajar itu tidak harus serius, malah terkadang kita lebih dapat mengerti apabila dilakukan hal semacam ini.
Semoga refleksi kali ini, bisa menambah coretan yang bermanfaat bagi perjalanan proses belajar selama berada di prodi psikologi ini.
Sekian.